Minggu, 10 Maret 2013

TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AL-BAQARAH AYAT 118 S/D 123



KEBENCIAN KAUM MUSYRIK,
YAHUDI DAN NASHRANI

وَقَالَ الَّذِينَ لاَ يَعْلَمُونَ لَوْلاَ يُكَلِّمُنَا اللهُ أَوْ تَأْتِينَا ءَايَةٌ كَذَلِكَ قَالَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ مِثْلَ قَوْلِهِمْ تَشَابَهَتْ قُلُوبُهُمْ قَدْ بَيَّنَّا الآيَاتِ لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ(118) إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ بِالْحَقِّ بَشِيرًا وَنَذِيرًا وَلاَ تُسْأَلُ عَنْ أَصْحَابِ الْجَحِيمِ(119) وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلاَ النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ قُلْ إِنَّ هُدَى اللهِ هُوَ الْهُدَى وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلاَ نَصِيرٍ(120) الَّذِينَ ءَاتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَتْلُونَهُ حَقَّ تِلاَوَتِهِ أُولَئِكَ يُؤْمِنُونَ بِهِ وَمَنْ يَكْفُرْ بِهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ(121) يَابَنِي إِسْرَائِيلَ اذْكُرُوا نِعْمَتِيَ الَّتِي أَنْعَمْتُ عَلَيْكُمْ وَأَنِّي فَضَّلْتُكُمْ عَلَى الْعَالَمِينَ(122) وَاتَّقُوا يَوْمًا لاَ تَجْزِي نَفْسٌ عَنْ نَفْسٍ شَيْئًا وَلاَ يُقْبَلُ مِنْهَا عَدْلٌ وَلاَ تَنْفَعُهَا شَفَاعَةٌ وَلاَ هُمْ يُنْصَرُونَ(123)
Dan orang-orang yang tidak mengetahui berkata: "Mengapa Allah tidak (langsung) berbicara dengan kami atau datang tanda-tanda kekuasaan-Nya kepada kami?" Demikian pula orang-orang yang sebelum mereka telah mengatakan seperti ucapan mereka itu; hati mereka serupa. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda kekuasaan Kami kepada kaum yang yakin.(118) Sesungguhnya Kami telah mengutusmu (Muhammad) dengan kebenaran; sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, dan kamu tidak akan diminta (pertanggungan jawab) tentang penghuni-penghuni neraka.(119) Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.(120) Orang-orang yang telah Kami berikan Al Kitab kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itu beriman kepadanya. Dan barangsiapa yang ingkar kepadanya, maka mereka itulah orang-orang yang rugi.(121) Hai Bani Israil, ingatlah akan ni`mat-Ku yang telah Ku-anugerahkan kepadamu dan Aku telah melebihkan kamu atas segala umat.(122) Dan takutlah kamu kepada suatu hari di waktu seseorang tidak dapat menggantikan seseorang lain sedikitpun dan tidak akan diterima suatu tebusan daripadanya dan tidak akan memberi manfa`at sesuatu syafa`at kepadanya dan tidak (pula) mereka akan ditolong.(123)

URAIAN AYAT

Kumpulan ayat ini masih membicarakan tentang kekafiran yang diperlihatkan oleh orang-orang jahiliyah kepada Islam dan kebencian orang-orang Yahudi dan Nashrani… sekaligus mengungkapkan tentang problema abadi yang dihadapi oleh setiap muslim di permukaan bumi ini berhubungan dengan akidah yang mereka anut. Terjadi perjuangan yang tiada putus-putusnya antara pihak Islam dengan musuh-musuhnya…

Ayat 118 menggambarkan tentang ocehan orang-orang kafir Quraisy atas penolakannya kepada kerasulan Muhammad SAW:
وَقَالَ الَّذِينَ لاَ يَعْلَمُونَ لَوْلاَ يُكَلِّمُنَا اللهُ
Dan orang-orang yang tidak mengetahui berkata: "Mengapa Allah tidak (langsung) berbicara dengan kami

Jadi mereka menolak kerasulan Muhammad SAW, karena Allah SWT tidak berbicara langsung dengan mereka.

Mereka tidak memahami hakikat bahwa masalah kerasulan itu adalah hak mutlak Allah, dan Allah SWT lebih mengetahui di mana di tempatkanNya kerasulan itu.

Ucapan ini sama dengan yang diungkapkan oleh orang-orang Yahudi di masa Musa yang menuntut beliau agar memperlihatkan Allah secara fisik, lalu berbicara langsung dengan mereka…

Selanjutnya mereka menuntut:
أَوْ تَأْتِينَا ءَايَةٌ
atau datang tanda-tanda kekuasaan-Nya kepada kami?"

Manusia kafir yang materialistis ini, mengukur kebenaran dengan hawa nafsu mereka. Atas dasar itu mereka mengajukan tuntutan yang hendak menyalahi hukum alami yang telah ditetapkan Ilahi pada alam duniawi yang dekil ini, tuntutan yang diajukan kafir Quraisy misalnya diterangkan Allah pada surat Al-Isra' ayat 90 sd 93:

وَقَالُوا لَنْ نُؤْمِنَ لَكَ حَتَّى تَفْجُرَ لَنَا مِنَ الأَرْضِ يَنْبُوعًا (90) أَوْ تَكُونَ لَكَ جَنَّةٌ مِنْ نَخِيلٍ وَعِنَبٍ فَتُفَجِّرَ الأَنْهَارَ خِلاَلَهَا تَفْجِيرًا (91) أَوْ تُسْقِطَ السَّمَاءَ كَمَا زَعَمْتَ عَلَيْنَا كِسَفًا أَوْ تَأْتِيَ بِاللهِ وَالْمَلاَئِكَةِ قَبِيلاً (92) أَوْ يَكُونَ لَكَ بَيْتٌ مِنْ زُخْرُفٍ أَوْ تَرْقَى فِي السَّمَاءِ وَلَنْ نُؤْمِنَ لِرُقِيِّكَ حَتَّى تُنَزِّلَ عَلَيْنَا كِتَابًا نَقْرَؤُهُ قُلْ سُبْحَانَ رَبِّي هَلْ كُنْتُ إِلاَّ بَشَرًا رَسُولاً (93)
Dan mereka berkata: "Kami sekali-kali tidak percaya kepadamu hingga kamu memancarkan mata air dari bumi untuk kami,(90) atau kamu mempunyai sebuah kebun korma dan anggur, lalu kamu alirkan sungai-sungai di celah kebun yang deras alirannya,(91) atau kamu jatuhkan langit berkeping-keping atas kami, sebagaimana kamu katakan atau kamu datangkan Allah dan malaikat-malaikat berhadapan muka dengan kami.(92) Atau kamu mempunyai sebuah rumah dari emas, atau kamu naik ke langit. Dan kami sekali-kali tidak akan mempercayai kenaikanmu itu hingga kamu turunkan atas kami sebuah kitab yang kami baca" Katakanlah: "Maha Suci Tuhanku, bukankah aku ini hanya seorang manusia yang menjadi rasul?"(93)

Lanjutan surat Al-Baqarah ini menegaskan bahwa problema kekafiran tadi bukanlah problema baru…

Tantangan untuk mendatangkan mukjizat yang luar biasa yang bersifat materi ini, sama saja dengan tantangan yang dihadapkan oleh ummat dahulu kepada nabi-nabi mereka.

كَذَلِكَ قَالَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ مِثْلَ قَوْلِهِمْ
Demikian pula orang-orang yang sebelum mereka telah mengatakan seperti ucapan mereka itu;
تَشَابَهَتْ قُلُوبُهُمْ
hati mereka serupa.

Jadi tidak ada perbedaan antara orang-orang kafir Quraisy dengan Yahudi, Nashrani dan ummat-ummat dahulu itu dalam kebandelan hati dan kesesatan.
 قَدْ بَيَّنَّا الآيَاتِ لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ(118)
Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda kekuasaan Kami kepada kaum yang yakin.(118)

Sesungguhnya orang-orang yang mempunyai keimanan dan keyakinan yang mantap, akan menemukan tanda-tanda kebesaran dan kekuasa-an Allah SWT, sehingga hati mereka memperoleh ketenangan.

Tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan Allah SWT terbentang pada penciptaan langit dan bumi dan pergantian malam dan siang hari… Ini hanya mungkin ditangkap oleh hati yang di dalamnya bersinar cahaya keimanan yang mantap, tetapi akan tertutup bagi hati yang buta, seperti diterangkan Allah pada surat Ali-Imran:

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ َلآيَاتٍ ِلأُولِي الأَلْبَابِ (190) الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلاً سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ (191) رَبَّنَا إِنَّكَ مَنْ تُدْخِلِ النَّارَ فَقَدْ أَخْزَيْتَهُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ (192) رَبَّنَا إِنَّنَا سَمِعْنَا مُنَادِيًا يُنَادِي لِلإِيمَانِ أَنْ ءَامِنُوا بِرَبِّكُمْ فَآمَنَّا رَبَّنَا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَكَفِّرْ عَنَّا سَيِّئَاتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ الأَبْرَارِ (193) رَبَّنَا وَءَاتِنَا مَا وَعَدْتَنَا عَلَى رُسُلِكَ وَلاَ تُخْزِنَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّكَ لاَ تُخْلِفُ الْمِيعَادَ (194)
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,(190) (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.(191) Ya Tuhan kami, sesungguhnya barangsiapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka, maka sungguh telah Engkau hinakan ia, dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun.(192) Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman (yaitu): "Berimanlah kamu kepada Tuhan-mu", maka kamipun beriman. Ya Tuhan kami ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang berbakti.(193) Ya Tuhan kami, berilah kami apa yang telah Engkau janjikan kepada kami dengan perantaraan rasul-rasul Engkau. Dan janganlah Engkau hinakan kami di hari kiamat. Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji."(194)

Kemudian Allah SWT menghadapkan pembicaraan kepada Muhammad Rasulullah SAW, tentang tugas-tugas dan konsekwensinya:
 إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ بِالْحَقِّ
Sesungguhnya Kami telah mengutusmu (Muhammad) dengan kebenaran;

Dengan kebenaran itu maka manusia akan terlepas dari pandangan hidup yang keliru… Kepadanya diturunkan Al-Quran yang membenar-kan kitab-kitab yang diturunkan kepada para rasul terdahulu. Al-Quran itu sebagai pedoman, rahmat dan cahaya kehidupan.
بَشِيرًا وَنَذِيرًا
sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan,

Maka barang siapa yang berpegang teguh kepada ajaran yang dibawa oleh Muhammad SAW, niscaya selamat di dunia dan di akhirat, dan barang siapa yang mengingkarinya, niscaya dia akan celaka di dunia dan di akhirat.

وَلاَ تُسْأَلُ عَنْ أَصْحَابِ الْجَحِيمِ(119)
dan kamu tidak akan diminta (pertanggungan jawab) tentang penghuni-penghuni neraka.(119)

Tugasmu wahai Muhammad adalah menunai-kan kewajiban. Orang-orang yang masuk neraka karena kedurhakaan dan kemaksiatan mereka; itu adalah konsekwensi dari perbuatan mereka sendiri.

Lanjutan ayat menerangkan tentang prilaku Yahudi dan Nashrani yang senantiasa memerangi dan memperdayakan ummat Islam selagi hayat dikandung badan:

وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلاَ النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka.

Mereka tidak mau berhenti menyebarkan segala propaganda dan hal-hal yang merongrong dan melemahkan akidah ummat Islam sebelum tujuan mereka tercapai, yakni "sehingga kamu mengikuti agama mereka".

Inilah medan pertempuran abadi…

Pertempuran akidah, yang berlanjut sepanjang masa, sepanjang jalan kehidupan; meskipun generasi silih berganti, namun inti problemanya tetap sama, meskipun dengan corak dan ragam yang berbeda…
قُلْ إِنَّ هُدَى اللهِ هُوَ الْهُدَى
Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)".

Selain petunjuk Allah bukanlah petunjuk… Tidak ada tawar menawar dan tidak ada pilihan lain. Barangsiapa yang beriman, maka keimanan-nya adalah untuk dirinya sendiri, dan barangsiapa yang menolak, maka akibatnya adalah untuk dirinya sendiri…
وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ
 Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu,
مَا لَكَ مِنَ اللهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلاَ نَصِيرٍ(120)
maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.(120)

Tidak ada sama sekali toleransi dalam memegang akidah ini… Sedikit saja ada kecenderungan untuk mengikuti kemauan orang-orang Ahli Kitab dan kaum kafir itu, pada saat demikian maka terlepaslah jaminan perlindungan dan pertolongan dari Allah…!
الَّذِينَ ءَاتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَتْلُونَهُ حَقَّ تِلاَوَتِهِ أُولَئِكَ يُؤْمِنُونَ بِهِ
Orang-orang yang telah Kami berikan Al Kitab kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itu beriman kepadanya.

Golongan Ahli Kitab yang jauh dari hawa nafsu, mereka membacanya dengan sepenuh pengertian, tentu mereka akan beriman kepada kebenaran yang engkau bawa… sedangkan golongan yang ingkar, mereka pasti akan mengkafirinya… Merekalah yang akan merugi; bukan dirimu wahai Muhammad!
وَمَنْ يَكْفُرْ بِهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ(121)
Dan barangsiapa yang ingkar kepadanya, maka mereka itulah orang-orang yang rugi.(121)

Pembicaraan kemudian dialihkan kepada Bani Israil, yang melalaikan hakikat kebenaran… yang mengkhianati prinsip akidah dan dibuai oleh godaan hawa nafsu.
يَابَنِي إِسْرَائِيلَ اذْكُرُوا نِعْمَتِيَ الَّتِي أَنْعَمْتُ عَلَيْكُمْ
Hai Bani Israil, ingatlah akan ni`mat-Ku yang telah Ku-anugerahkan kepadamu
وَأَنِّي فَضَّلْتُكُمْ عَلَى الْعَالَمِينَ(122)
dan Aku telah melebihkan kamu atas segala umat.

Kepada kalian telah diberikan berbagai kelebihan, bantuan dan pertolongan yang tidak diberikan kepada ummat lain, yaitu; selama kamu memegang teguh prinsip akidah dan setia kepada janji yang kalian ikrarkan.

Untuk kamu dibelah laut, lalu dibentangkan dua belas jalan, sementara ummat lain tidak pernah mengalaminya…

Untuk kamu diturunkan manna dan salwa di kala berada di padang tandus dan musim pacek-lik, sementara ummat lain tidak mengalaminya…

Dan seterusnya… dan seterusnya…!
وَاتَّقُوا يَوْمًا لاَ تَجْزِي نَفْسٌ عَنْ نَفْسٍ شَيْئًا
Dan takutlah kamu kepada suatu hari di waktu seseorang tidak dapat menggantikan seseorang lain sedikitpun
وَلاَ يُقْبَلُ مِنْهَا عَدْلٌ
dan tidak akan diterima suatu tebusan daripadanya
وَلاَ تَنْفَعُهَا شَفَاعَةٌ
dan tidak akan memberi manfa`at sesuatu syafa`at kepadanya
وَلاَ هُمْ يُنْصَرُونَ(123)
dan tidak (pula) mereka akan ditolong.(123)

Oleh sebab itu, hentikanlah segala sepak terjangmu yang didorong oleh kemauan hawa nafsu, iblis dan syethan, serta panggilan duniawi yang rendah ini…