Senin, 07 November 2011

TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AL-BAQARAH AYAT 83 S/D 86


WATAK BANI ISRAIL
(Lanjutan ayat)


وَإِذْ أَخَذْنَا مِيثَاقَ بَنِي إِسْرَائِيلَ لاَ تَعْبُدُونَ إِلاَّ اللهَ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَقُولُوا لِلنَّاسِ حُسْنًا وَأَقِيمُوا الصَّلاَةَ وَآَتُوا الزَّكَاةَ ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ إِلاَّ قَلِيلاً مِنْكُمْ وَأَنْتُمْ مُعْرِضُونَ (83) وَإِذْ أَخَذْنَا مِيثَاقَكُمْ لاَ تَسْفِكُونَ دِمَاءَكُمْ وَلاَ تُخْرِجُونَ أَنْفُسَكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ ثُمَّ أَقْرَرْتُمْ وَأَنْتُمْ تَشْهَدُونَ (84) ثُمَّ أَنْتُمْ هَؤُلَاءِ تَقْتُلُونَ أَنْفُسَكُمْ وَتُخْرِجُونَ فَرِيقًا مِنْكُمْ مِنْ دِيَارِهِمْ تَظَاهَرُونَ عَلَيْهِمْ بِالإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَإِنْ يَأْتُوكُمْ أُسَارَى تُفَادُوهُمْ وَهُوَ مُحَرَّمٌ عَلَيْكُمْ إِخْرَاجُهُمْ أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْكِتَابِ وَتَكْفُرُونَ بِبَعْضٍ فَمَا جَزَاءُ مَنْ يَفْعَلُ ذَلِكَ مِنْكُمْ إِلاَّ خِزْيٌ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يُرَدُّونَ إِلَى أَشَدِّ الْعَذَابِ وَمَا اللهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ (85) أُولَئِكَ الَّذِينَ اشْتَرَوُا الْحَيَاةَ الدُّنْيَا بِالآَخِرَةِ فَلاَ يُخَفَّفُ عَنْهُمُ الْعَذَابُ وَلاَ هُمْ يُنْصَرُونَ (86)

Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada ibu bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling. (83) Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari kamu (yaitu): kamu tidak akan menumpahkan darahmu (membunuh orang), dan kamu tidak akan mengusir dirimu (saudaramu sebangsa) dari kampung halamanmu, kemudian kamu berikrar (akan memenuhinya) sedang kamu mempersaksikannya.(84) Kemudian kamu (Bani Israil) membunuh dirimu (saudaramu sebangsa) dan mengusir segolongan daripada kamu dari kampung halamannya, kamu bantu membantu terhadap mereka dengan membuat dosa dan permusuhan; tetapi jika mereka datang kepadamu sebagai tawanan, kamu tebus mereka, padahal mengusir mereka itu (juga) terlarang bagimu. Apakah kamu beriman kepada seba-hagian Al-Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebahagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat.(85) Itulah orang-orang yang membeli kehidupan dunia dengan (kehidupan) akhirat, maka tidak akan diringankan siksa mereka dan mereka tidak akan ditolong.(86)

URAIAN AYAT

Kebejatan Bani Israil yang diungkapkan dalam kumpulan ayat di atas adalah menyangkut pengkhianatan mereka atas janji yang telah mereka ikrarkan di hadapan Allah. Namun, realitas belakangan, hanya sebagian kecil saja dari mereka yang setia kepada janji, sedang mayoritas mereka adalah berkhianat kepada janji itu.

Materi perjanjian yang diungkapkan di sini merupakan dasar pertama tauhid. Dasar semua risalah.

وَإِذْ أَخَذْنَا مِيثَاقَ بَنِي إِسْرَائِيلَ لاَ تَعْبُدُونَ إِلاَّ اللهَ

Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah,

Kita sama sekali tidak dibenarkan mengabdikan diri kepada Allah, tidak boleh mempersekutukanNya dengan sesuatu apapun, baik yang ada di alam nyata, maupun di alam pemikiran dan konsep-konsep… Ini pulalah materi pertama perjanjian yang diambil Allah SWT dari Bani Israil tadi.

Materi selanjutnya tentang kewajiban berbakti kepada ibu bapak, berbuat baik kepada karib kerabat, anak-anak yatim dan orang-orang miskin.

وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ

dan berbuat baiklah kepada ibu bapak, kaum ke-rabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin,

Diiringi dengan materi tentang kewajiban berbicara yang baik kepada sesama manusia:

وَقُولُوا لِلنَّاسِ حُسْنًا

serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia,

Kemudian tentang kewajiban mendirikan shalat dan menunaikan zakat:

وَأَقِيمُوا الصَّلاَةَ وَآَتُوا الزَّكَاةَ

dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat.

Seperti yang telah kita bicarakan sebelumnya, jelaslah bahwa materi perjanjian yang telah diambil Allah SAW dari Bani Israil tadi, merupakan prinsip yang kekal dari agama Allah SWT yang disampaikan oleh para nabi dan rasul. Tegasnya, itu pula yang disampaikan oleh Rasulullah SAW kepada kita seluruh ummatnya.

Semestinya pihak Yahudi Medinah tampil sebagai pembela Islam, bukan berbuat sebaliknya…

Ayat berikut membuka tabir pengkhianatan Bani Israil terhadap materi perjanjian yang telah mereka ikrarkan:

ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ إِلاَّ قَلِيلاً مِنْكُمْ وَأَنْتُمْ مُعْرِضُونَ (83)

Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling.(83)

Kemudian diungkapkan pula tentang perjanjian yang mereka ikrarkan di hadapan Allah SWT untuk tidak saling menumpahkan darah dan tidak mengusir sesamanya dari kampung halaman.

وَإِذْ أَخَذْنَا مِيثَاقَكُمْ لاَ تَسْفِكُونَ دِمَاءَكُمْ

Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari kamu (yaitu): kamu tidak akan menumpahkan darahmu (membunuh orang),

وَلاَ تُخْرِجُونَ أَنْفُسَكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ

dan kamu tidak akan mengusir dirimu (saudaramu sebangsa) dari kampung halamanmu,

ثُمَّ أَقْرَرْتُمْ وَأَنْتُمْ تَشْهَدُونَ (84)

kemudian kamu berikrar (akan memenuhinya) sedang kamu mempersaksikannya.(84)

Apa yang terjadi dalam realitas kehidupan mereka setelah itu?

ثُمَّ أَنْتُمْ هَؤُلَاءِ تَقْتُلُونَ أَنْفُسَكُمْ وَتُخْرِجُونَ فَرِيقًا مِنْكُمْ مِنْ دِيَارِهِمْ

Kemudian kamu (Bani Israil) membunuh dirimu (saudaramu sebangsa) dan mengusir segolongan daripada kamu dari kampung halamannya,

تَظَاهَرُونَ عَلَيْهِمْ بِالإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ

kamu bantu membantu terhadap mereka dengan membuat dosa dan permusuhan;

وَإِنْ يَأْتُوكُمْ أُسَارَى تُفَادُوهُمْ وَهُوَ مُحَرَّمٌ عَلَيْكُمْ إِخْرَاجُهُمْ

tetapi jika mereka datang kepadamu sebagai tawanan, kamu tebus mereka, padahal mengusir mereka itu (juga) terlarang bagimu.

أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْكِتَابِ وَتَكْفُرُونَ بِبَعْضٍ

Apakah kamu beriman kepada sebahagian Al Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebahagian yang lain?

فَمَا جَزَاءُ مَنْ يَفْعَلُ ذَلِكَ مِنْكُمْ إِلاَّ خِزْيٌ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا

Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia,

وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يُرَدُّونَ إِلَى أَشَدِّ الْعَذَابِ

dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat.

وَمَا اللهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ (85)

Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat.(85)

Ayat ini berkenaan dengan orang Yahudi di Medinah sebelum hijrah Rasul SAW. Yahudi Bani Quraidzah bersekutu dengan suku Aus dan Yahudi Bani Nadhir bersekutu dengan orang-orang Khazraj. Antara suku Aus dan suku Khazraj sebelum Islam selalu terjadi persengketaan dan peperangan yang menyebabkan Bani Quraidzah membantu Aus dan Bani Nadhir membantu Khazraj. Sampai antara kedua suku Yahudi itupun terjadi peperangan dan tawan menawan karena membantu sekutunya. Tapi jika kemudian ada orang-orang Yahudi yang tertawan, maka kedua orang Yahudi ini sepakat untuk menebusnya kendatipun tadinya mereka berperang-perangan. Mereka lakukan dalam rangka melaksanakan hukum Taurat yang mewajibkan bagi mereka menebus sesama Yahudi. Maka jelas sekali mereka hanya melaksanakan sebagian Al-Kitab dan mengkufuri bagian yang lain, karena hendak mengejar kepentingan dunia.

Terpecahnya Yahudi kepada dua golongan yang masing-masing golongan bergabung dengan sekutu-sekutu sendiri, adalah strategi tradisional bagi orang-orang Israil yaitu, memegang tongkat di bagian tengah; bergabung dengan kelompok-kelompok yang saling bermusuhan adalah dalam rangka berjaga-jaga menghadapi segala kemungkinan, hingga bagaimanapun situasi mereka tetap memperoleh keuntungan, dan pada akhirnya menjamin kepentingan Yahudi; siapapun di antara kelompok itu memenangkan peperangan! Strategi ini adalah strategi orang-orang yang tidak beriman kepada Allah, tidak memegang janji; malah sepenuhnya mengandalkan kelicikan dan ikatan-ikatan keduniaan, mengharapkan bantuan hamba dan bukan Rabb hamba.

Dengan tegas Allah berfirman:

أُولَئِكَ الَّذِينَ اشْتَرَوُا الْحَيَاةَ الدُّنْيَا بِالآَخِرَةِ

Itulah orang-orang yang membeli kehidupan dunia dengan (kehidupan) akhirat,

Jadi mereka lebih mementingkan kehidupan duniawi yang dekil dan kerdil dari kehidupan akhirat yang suci dan kekal… Suatu bentuk pelanggaran janji dengan konsekwensi mendapat kehinaan pada kehidupan di dunia dan pada hari akhirat menghadapi siksaan yang sangat berat:

فَلاَ يُخَفَّفُ عَنْهُمُ الْعَذَابُ وَلاَ هُمْ يُنْصَرُونَ (86)

maka tidak akan diringankan siksa mereka dan mereka tidak akan ditolong.(86)

Dengan ini terjawablah sudah segala propaganda busuk Yahudi yang senantiasa berusaha menebar keonaran dalam barisan jamaah ummat Islam.

Allah SWT mengisahkan berita-berita Israil ini Rasulullah SAW dan ummat beriman sebagai peringatan untuk tidak terjerumus pada kesalahan yang sama. Jika terjerumus, maka mereka akan menerima resiko yang sama seperti yang diterima Yahudi itu.

Di sisi lain ummat beriman diberi penjelasan agar tidak terlampau berharap atas keimanan Yahudi, dan jika menghadapi perlakuan yang tidak senonoh dari pihak Yahudi, maka hendaklah ummat beriman bersabar, tidak lemah, apatis atau patah semangat dalam menegakkan agama Allah SWT.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar