Minggu, 20 November 2011

TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AL-BAQARAH AYAT 93 S/D 98



WATAK BANI ISRAIL

(Lanjutan ayat)

وَإِذْ أَخَذْنَا مِيثَاقَكُمْ وَرَفَعْنَا فَوْقَكُمُ الطُّورَ خُذُوا مَا ءَاتَيْنَاكُمْ بِقُوَّةٍ وَاسْمَعُوا قَالُوا سَمِعْنَا وَعَصَيْنَا وَأُشْرِبُوا فِي قُلُوبِهِمُ الْعِجْلَ بِكُفْرِهِمْ قُلْ بِئْسَمَا يَأْمُرُكُمْ بِهِ إِيمَانُكُمْ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ(93) قُلْ إِنْ كَانَتْ لَكُمُ الدَّارُ الآخِرَةُ عِنْدَ اللهِ خَالِصَةً مِنْ دُونِ النَّاسِ فَتَمَنَّوُا الْمَوْتَ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ(94) وَلَنْ يَتَمَنَّوْهُ أَبَدًا بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيهِمْ وَاللهُ عَلِيمٌ بِالظَّالِمِينَ(95) وَلَتَجِدَنَّهُمْ أَحْرَصَ النَّاسِ عَلَى حَيَاةٍ وَمِنَ الَّذِينَ أَشْرَكُوا يَوَدُّ أَحَدُهُمْ لَوْ يُعَمَّرُ أَلْفَ سَنَةٍ وَمَا هُوَ بِمُزَحْزِحِهِ مِنَ الْعَذَابِ أَنْ يُعَمَّرَ وَاللهُ بَصِيرٌ بِمَا يَعْمَلُونَ(96) قُلْ مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِجِبْرِيلَ فَإِنَّهُ نَزَّلَهُ عَلَى قَلْبِكَ بِإِذْنِ اللهِ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَهُدًى وَبُشْرَى لِلْمُؤْمِنِينَ(97) مَنْ كَانَ عَدُوًّا ِللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَرُسُلِهِ وَجِبْرِيلَ وَمِيكَالَ فَإِنَّ اللهَ عَدُوٌّ لِلْكَافِرِينَ(98)
Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari kamu dan Kami angkat bukit (Thursina) di atasmu (seraya Kami berfirman): "Peganglah teguh-teguh apa yang Kami berikan kepadamu dan dengarkan-lah!" Mereka menjawab: "Kami mendengarkan tetapi tidak menta`ati". Dan telah diresapkan ke dalam hati mereka itu (kecintaan menyembah) anak sapi karena kekafirannya. Katakanlah: "Amat jahat perbuatan yang diperintahkan imanmu kepadamu jika betul kamu beriman (kepada Taurat)".(93) Katakanlah: "Jika kamu (menganggap bahwa) kampung akhirat (surga) itu khusus untukmu di sisi Allah, bukan untuk orang lain, maka inginilah kematian (mu), jika kamu memang benar.(94) Dan sekali-kali mereka tidak akan mengingini kematian itu selama-lamanya, karena kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat oleh tangan mereka (sendiri). Dan Allah Maha Mengetahui siapa orang-orang yang aniaya.(95) Dan sungguh kamu akan men-dapati mereka, manusia yang paling loba kepada kehidupan (di dunia), bahkan (lebih loba lagi) dari orang-orang musyrik. Masing-masing mereka ingin agar diberi umur seribu tahun, padahal umur panjang itu sekali-kali tidak akan menjauhkannya dari siksa. Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.(96) Katakanlah: Barangsiapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya (Al Qur'an) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman.(97) Barangsiapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir.(98)

URAIAN AYAT

Melalui kumpulan ayat di atas Allah SWT kembali mengingatkan Bani Israil kepada ikatan janji yang telah dibuhul mereka di hadapan Allah SWT dengan latar belakang bukit Thursina diangkat si atas puncak kepala mereka.

Mereka diperintah agar memegang teguh ajaran Al-Kitab dengan segala kekuatan:

وَإِذْ أَخَذْنَا مِيثَاقَكُمْ وَرَفَعْنَا فَوْقَكُمُ الطُّورَ
Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari kamu dan Kami angkat bukit (Thursina) di atasmu

Alangkah dahsyatnya peristiwa sewaktu ber-langsungnya perjanjian itu, yang di atas kepala mereka diangkat Allah bukit Thursina.

خُذُوا مَا ءَاتَيْنَاكُمْ بِقُوَّةٍ وَاسْمَعُوا
 (seraya Kami berfirman): "Peganglah teguh-teguh apa yang Kami berikan kepadamu dan dengarkanlah!"

Seperti yang kita ungkapan dalam uraian ayat 63 surat Al-Baqarah sebelumnya "Khudzuu maa aatainaakum biquwwah", dapat diterjemahkan dengan "terimalah apa yang Kami berikan kepadamu dengan (segenap) kekuatan". Mengandung penger-tian bahwa mereka diperintah untuk menjunjung tinggi ajaran Al-Kitab dengan segala kekuatan. Itulah kekuatan dalam arti yang seluas-luasnya; kekuatan iman dan taqwa, kekuatan ilmu dan amal, kekuatan harta dan jiwa raga, dan seterusnya…. dan seterusnya…
قَالُوا سَمِعْنَا وَعَصَيْنَا
Mereka menjawab: "Kami mendengarkan tetapi tidak menta`ati".

Sebenarnya mereka hanya mengatakan "kami mendengar" dan tidak mengatakan "kami tidak menta'ati", lalu kenapa ucapan mereka dimunculkan? Ini adalah penggambaran yang hidup dan lugu. Dengan mulut mereka mengatakan "kami mendengar". Dengan perbuatan mereka menyata-kan "tidak kami ta'ati'. Suatu perbuatan nyata yang diungkapkan dengan ucapan lidah. Dan amal perbuatan yang bertolak belakang dari yang telah diucapkan.

Cara penggambaran yang hidup dari kenyataan ini, menunjukkan salah satu prinsip umum Islam, bahwa suatu perkataan yang tidak dibuktikan dengan perbuatan, tidak berarti sama sekali.
وَأُشْرِبُوا فِي قُلُوبِهِمُ الْعِجْلَ بِكُفْرِهِمْ
Dan telah diresapkan ke dalam hati mereka itu (kecintaan menyembah) anak sapi karena kekafirannya.

Di sini tergambar kecintaan mereka yang mendalam untuk menyembah anak sapi. Seolah-olah sapi dituangkan secara paksa ke dalam hati mereka. Penyebabnya adalah karena kekafiran…

Kepada orang-orang Yahudi yang berwatak sedemikian rupa – namun mereka masih berkoar-koar sebagai orang beriman – diserukan:
قُلْ بِئْسَمَا يَأْمُرُكُمْ بِهِ إِيمَانُكُمْ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ(93)
Katakanlah: "Amat jahat perbuatan yang diperintahkan imanmu kepadamu jika betul kamu beriman (kepada Taurat)".(93)

Orang-orang Yahudi mempropagandakan kepada ummat mukmin bahwa pengikut Muhammad tidak mendapat apa-apa di akhirat, dengan tujuan menggoyahkan keyakinan ummat Islam kepada agamanya dan kepada janji-janji Al-Quran. Oleh sebab itu Allah SWT memerintahkan kepada Nabi SAW untuk menantang orang-orang Yahudi ini bermubahalah yakni; mengadakan suatu sidang, sama-sama berdo'a kepada Allah untuk membinasakan golongan yang bohong.

Ibnu Jarir meriwayatkan yang bersumber dari Abi 'Aliah bahwa orang Yahudi berkata: "Tidak masuk surga kecuali pengikut agama Yahudi", maka turunlah ayat berikut:
قُلْ إِنْ كَانَتْ لَكُمُ الدَّارُ الآخِرَةُ عِنْدَ اللهِ خَالِصَةً
Katakanlah: "Jika kamu (menganggap bahwa) kampung akhirat (surga) itu khusus untukmu di sisi Allah,
مِنْ دُونِ النَّاسِ
bukan untuk orang lain,
فَتَمَنَّوُا الْمَوْتَ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ(94)
maka inginilah kematian (mu), jika kamu memang benar.(94)

Tantangan ini diiringi dengan penegasan bahwa mereka tidak akan menerima mubahalah karena mereka sadar bahwa mereka adalah di pihak yang bohong, dan tidak bersedia memohon kematian!
وَلَنْ يَتَمَنَّوْهُ أَبَدًا
Dan sekali-kali mereka tidak akan mengingini kematian itu selama-lamanya,
بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيهِمْ
karena kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat oleh tangan mereka (sendiri).
وَاللهُ عَلِيمٌ بِالظَّالِمِينَ(95)
Dan Allah Maha Mengetahui siapa orang-orang yang aniaya.(95)

Apabila kita meneliti ayat-ayat Al-Quran, ternyata tantangan mubahalah juga telah dihadapkan kepada orang-orang Nashrani yang membantah kisah Isa, seperti firman Allah SWT pada surat Ali Imran ayat 61:

فَمَنْ حَاجَّكَ فِيهِ مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ فَقُلْ تَعَالَوْا نَدْعُ أَبْنَاءَنَا وَأَبْنَاءَكُمْ وَنِسَاءَنَا وَنِسَاءَكُمْ وَأَنْفُسَنَا وَأَنْفُسَكُمْ ثُمَّ نَبْتَهِلْ فَنَجْعَلْ لَعْنَةَ اللهِ عَلَى الْكَاذِبِينَ(61)
Siapa yang membantahmu tentang kisah `Isa sesudah datang ilmu (yang meyakinkan kamu), maka katakanlah (kepadanya): "Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, isteri-isteri kami dan isteri-isteri kamu, diri kami dan diri kamu; kemudian marilah kita ber-mubahalah kepada Allah dan kita minta supaya la`nat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta.(QS.3: 61)

Tantangan yang ditujukan kepada orang-orang Yahudi ditegaskan pula pada surat Al-Jumu'ah ayaat 6 sd 8:

قُلْ يَاأَيُّهَا الَّذِينَ هَادُوا إِنْ زَعَمْتُمْ أَنَّكُمْ أَوْلِيَاءُ ِللهِ مِنْ دُونِ النَّاسِ فَتَمَنَّوُا الْمَوْتَ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ(6) وَلاَ يَتَمَنَّوْنَهُ أَبَدًا بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيهِمْ وَاللهُ عَلِيمٌ بِالظَّالِمِينَ(7) قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلاَقِيكُمْ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ(8)
Katakanlah: "Hai orang-orang yang menganut agama Yahudi, jika kamu mendakwakan bahwa sesungguhnya kamu sajalah kekasih Allah bukan manusia-manusia yang lain, maka harapkanlah kematianmu, jika kamu adalah orang-orang yang benar". Mereka tiada akan mengharapkan kematian itu selama-lamanya disebabkan kejahatan yang telah mereka perbuat dengan tangan mereka sendiri. Dan Allah Maha Mengetahui akan orang-orang yang zalim. Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan".(QS. 62: 6-8)

Ayat berikut menegaskan bahwa orang-orang Yahudi ini adalah jenis manusia yang cinta kepada kehidupan dunia, bahkan melebihi orang-orang musyrik:
وَلَتَجِدَنَّهُمْ أَحْرَصَ النَّاسِ عَلَى حَيَاةٍ
Dan sungguh kamu akan mendapati mereka, manusia yang paling loba kepada kehidupan (di dunia),
وَمِنَ الَّذِينَ أَشْرَكُوا
bahkan (lebih loba lagi) dari orang-orang musyrik.

Orang yang rakus kepada kehidupan duniawi tidaklah mengharapkan kebahagiaan akhirat. Mereka akan berbuat apa saja demi mengejar dunia yang dekil, meskipun mengorbankan nilai-nilai akidah dan nilai kehidupan yang sesungguhnya…
يَوَدُّ أَحَدُهُمْ لَوْ يُعَمَّرُ أَلْفَ سَنَةٍ
Masing-masing mereka ingin agar diberi umur seribu tahun,
وَمَا هُوَ بِمُزَحْزِحِهِ مِنَ الْعَذَابِ أَنْ يُعَمَّرَ
padahal umur panjang itu sekali-kali tidak akan menjauhkannya dari siksa.
وَاللهُ بَصِيرٌ بِمَا يَعْمَلُونَ(96)
Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.(96)

Kedengkian Yahudi kepada Rasulullah SAW dan ummat Islam sangat mendalam, bahkan kebencian itu mereka lampiaskan pula kepada Jibril yang mereka anggap telah salah alamat menurunkan wahyu kepada Yahudi.

Terdapat berbagai riwayat yang menerangkan kebencian Yahudi kepada Jibril karena menurut mereka, Jibril telah menyelewengkan perintah Tuhan terhadapnya berkenaan dengan kerasulan Muhammad SAW yang mereka musuhi.

Menurut riwayat Ahmad, At-Turmuzi dan An-Nasai yang bersumber dari Bakr bin Syaibah, dari Said bin Jubair, dari Ibnu Abbas bahwa; serombongan Yahudi menemui Nabi SAW dan berkata: "Wahai Abal Qasim! Kami bertanya kepada anda lima perkara. Jika anda dapat menerangkannya, maka tahulah kami bahwa anda seorang Nabi". Selanjutnya dalam hadits tersebut diterangkan pertanyaan mereka (1) apa yang diharamkan Israil terhadap dirinya sendiri, (2) tentang tanda-tanda kenabian, (3) tentang petir dan suaranya, (4) tentang bagaimana wanita dapat melahirkan laki-laki dan dapat juga perempuan, dan (5) siapa sebenarnya yang memberi kabar dari langit… di akhir hadits yang panjang dinyatakan bahwa mereka berkata: "Siapa sahabat engkau itu?!" yang dijawab oleh Nabi SAW: "Jibril!" Mereka berkata: "Apakah jibril yang biasa menurunkan perang, pembunuhan dan siksaan? Itu musuh kami. Jika anda mengatakan Mikail yang menurunkan rahmat, tanam-tanaman dan hujan, tentu lebih baik!" Sehubungan dengan peristiwa itulah turunnya ayat 93 surat Al-Baqarah ini…
قُلْ مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِجِبْرِيلَ فَإِنَّهُ نَزَّلَهُ عَلَى قَلْبِكَ بِإِذْنِ اللهِ
Katakanlah: Barangsiapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya (Al Qur'an) ke dalam hatimu dengan seizin Allah;

Jadi Jibril tidak berbuat apa-apa selain dari mematuhi perintah Allah. Jibril menurunkan Al-Quran kepada Muhammad SAW atas izin Allah:
مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَهُدًى وَبُشْرَى لِلْمُؤْمِنِينَ
membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman.(97)

Selanjutnya datang ancaman atas prasangka Yahudi yang keliru:
مَنْ كَانَ عَدُوًّا ِللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَرُسُلِهِ وَجِبْرِيلَ وَمِيكَالَ
Barangsiapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail,
فَإِنَّ اللهَ عَدُوٌّ لِلْكَافِرِينَ(98)
maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir.(98)

Orang-orang yang dimusuhi sepantasnya mendapat laknat dan azab di dunia dan di akhirat.

1 komentar:

  1. Jazakallah Khoir. Saya share di FB ya. sy sebutkan linknya juga.

    BalasHapus