Selasa, 15 November 2011

TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AL-BAQARAH AYAT 87 S/D 92



WATAK BANI ISRAIL

(Lanjutan ayat)

وَلَقَدْ ءَاتَيْنَا مُوسَى الْكِتَابَ وَقَفَّيْنَا مِنْ بَعْدِهِ بِالرُّسُلِ وَءَاتَيْنَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ الْبَيِّنَاتِ وَأَيَّدْنَاهُ بِرُوحِ الْقُدُسِ أَفَكُلَّمَا جَاءَكُمْ رَسُولٌ بِمَا لاَ تَهْوَى أَنْفُسُكُمُ اسْتَكْبَرْتُمْ فَفَرِيقًا كَذَّبْتُمْ وَفَرِيقًا تَقْتُلُونَ (87) وَقَالُوا قُلُوبُنَا غُلْفٌ بَلْ لَعَنَهُمُ اللهُ بِكُفْرِهِمْ فَقَلِيلاً مَا يُؤْمِنُونَ (88) وَلَمَّا جَاءَهُمْ كِتَابٌ مِنْ عِنْدِ اللهِ مُصَدِّقٌ لِمَا مَعَهُمْ وَكَانُوا مِنْ قَبْلُ يَسْتَفْتِحُونَ عَلَى الَّذِينَ كَفَرُوا فَلَمَّا جَاءَهُمْ مَا عَرَفُوا كَفَرُوا بِهِ فَلَعْنَةُ اللهِ  عَلَى الْكَافِرِينَ (89) بِئْسَمَا اشْتَرَوْا بِهِ أَنْفُسَهُمْ أَنْ يَكْفُرُوا بِمَا أَنْزَلَ اللهُ بَغْيًا أَنْ يُنَزِّلَ اللهُ مِنْ فَضْلِهِ عَلَى مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ فَبَاءُوا بِغَضَبٍ عَلَى غَضَبٍ وَلِلْكَافِرِينَ عَذَابٌ مُهِينٌ (90) وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ ءَامِنُوا بِمَا أَنْزَلَ اللهُ قَالُوا نُؤْمِنُ بِمَا أُنْزِلَ عَلَيْنَا وَيَكْفُرُونَ بِمَا وَرَاءَهُ وَهُوَ الْحَقُّ مُصَدِّقًا لِمَا مَعَهُمْ قُلْ فَلِمَ تَقْتُلُونَ أَنْبِيَاءَ اللهِ مِنْ قَبْلُ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ (91) وَلَقَدْ جَاءَكُمْ مُوسَى بِالْبَيِّنَاتِ ثُمَّ اتَّخَذْتُمُ الْعِجْلَ مِنْ بَعْدِهِ وَأَنْتُمْ ظَالِمُونَ (92)
Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan Al Kitab (Taurat) kepada Musa, dan Kami telah menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu dengan rasul-rasul, dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mu`jizat) kepada `Isa putera Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul-Qudus. Apakah setiap datang kepadamu seorang rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu angkuh; maka beberapa orang (di antara mereka) kamu dustakan dan beberapa orang (yang lain) kamu bunuh?(87) Dan mereka berkata: "Hati kami tertutup". Tetapi sebenarnya Allah telah mengutuk mereka karena keingkaran mereka; maka sedikit sekali mereka yang beriman.(88) Dan setelah datang kepada mereka Al-Qur'an dari Allah yang membenarkan apa yang ada pada mereka, padahal sebelumnya mereka biasa memohon (kedatangan Nabi) untuk mendapat kemenangan atas orang-orang kafir, maka setelah datang kepada mereka apa yang telah mereka ketahui, mereka lalu ingkar kepadanya. Maka la`nat Allah-lah atas orang-orang yang ingkar itu.(89) Alangkah buruknya (perbuatan) mereka yang menjual dirinya sendiri dengan kekafiran kepada apa yang telah diturunkan Allah, karena dengki bahwa Allah menurunkan karunia-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya. Karena itu mereka mendapat murka sesudah (mendapat) kemurkaan. Dan untuk orang-orang kafir siksaan yang menghinakan.(90) Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kepada Al-Qur'an yang diturunkan Allah", mereka berkata: "Kami hanya beriman kepada apa yang diturunkan kepada kami". Dan mereka kafir kepada Al-Qur'an yang diturunkan sesudahnya, sedang Al-Qur'an itu adalah (Kitab) yang hak; yang membenarkan apa yang ada pada mereka. Katakanlah: "Mengapa kamu dahulu membunuh nabi-nabi Allah jika benar kamu orang-orang yang beriman?"(91) Sesungguhnya Musa telah datang kepadamu membawa bukti-bukti kebenaran (mu`jizat), kemudian kamu jadikan anak sapi (sebagai sembahan) sesudah (kepergian)nya, dan sebenarnya kamu adalah orang-orang yang zalim.(92)

URAIAN AYAT

Kumpulan ayat di atas masih membincang watak Yahudi berkenaan dengan sikap mental mereka terhadap kenabian dan para rasul. Mereka menolak dan menjauhi Islam dengan alasan bahwa mereka telah mempunyai ajaran yang lengkap dari para nabi mereka, dan bahwa mereka tetap menjalankan syari'at dari wasiat para nabi itu.

Melalui ayat ini Allah SWT membuka kedok mereka yang sesungguhnya:
وَلَقَدْ ءَاتَيْنَا مُوسَى الْكِتَابَ
Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan Al Kitab (Taurat) kepada Musa,
وَقَفَّيْنَا مِنْ بَعْدِهِ بِالرُّسُلِ
dan Kami telah menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu dengan rasul-rasul,
وَءَاتَيْنَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ الْبَيِّنَاتِ وَأَيَّدْنَاهُ بِرُوحِ الْقُدُسِ
dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mu`jizat) kepada `Isa putera Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul-Qudus.

Tetapi bagaimana watak Yahudi?! Apakah mereka mengimani dan menghormati para rasul?!

Rupanya mereka tetap dalam kekufuran dan kebandelan! Mereka menginginkan para rasul mengajarkan sesuatu yang sesuai dengan selera nafsu mereka!

Sombong dan angkuh!

Sikap ini pula yang mereka tampilkan kepada Muhammad SAW dan ummat beriman… bahwa mereka tidak membutuhkan Rasulullah SAW dan ajaran yang beliau bawa karena mereka telah menerima ajaran para rasul dari bangsa mereka sendiri!

Apa benar demikian?!

Bukan! Mereka pembohong besar! Inilah yang terungkap dalam lanjutan ayat:

أَفَكُلَّمَا جَاءَكُمْ رَسُولٌ بِمَا لاَ تَهْوَى أَنْفُسُكُمُ اسْتَكْبَرْتُمْ
Apakah setiap datang kepadamu seorang rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu angkuh;

Mana lagi bentuk kesombongan dan keang-kuhan yang lebih menjijikkan dari kesombongan dan keangkuhan kepada para rasul?!

Segala usaha untuk menyesuaikan ajaran agama dengan keinginan nafsu yang selalu berobah dan berganti adalah suatu fenomena yang hanya muncul kalau fithrah telah rusak, dimana kebenaran logika manusia itu sendiri sudah kabur. Logika yang benar seharusnya mengacu kepada agama dan sumbernya yang tidak berganti menuruti kemauan hawa nafsu. Sedangkan orang-orang yang melecehkan para rasul pada hakikatnya adalah melecehkan Allah. Padahal Allah Dialah Pencipta seluruh alam dan Pencipta manusia itu sendiri… Dialah Yang Maha Mengetahui ciptaanNya. Hanya Dia Yang Mengetahui hakikat yang baik dan yang buruk. Dengan kasih sayangNya telah berkenan memilih di antara manusia menjadi rasul, untuk menyam-paikan agama demi keselamatan manusia dunia dan akhirat. Tetapi orang-orang Yahudi berbuat keji kepada rasul-rasul:
فَفَرِيقًا كَذَّبْتُمْ
maka beberapa orang (di antara mereka) kamu dustakan
وَفَرِيقًا تَقْتُلُونَ(87)
dan beberapa orang (yang lain) kamu bunuh?(87)

Ketika orang-orang Yahudi Medinah diajak untuk beriman dalam arti yang sesungguhnya, maka mereka menolak dengan alasan:
وَقَالُوا قُلُوبُنَا غُلْفٌ
Dan mereka berkata: "Hati kami tertutup".

Mereka mengatakan: Hati kami telah terkunci tidak dapat ditembus oleh seruan baru dan tidak mau mendengar dakwah yang baru. Ungkapan ini mereka lontarkan karena kebencian yang mencengkeram hati mereka dan karena alasan-alasan keduniaan remeh temeh!
بَلْ لَعَنَهُمُ اللهُ بِكُفْرِهِمْ
Tetapi sebenarnya Allah telah mengutuk mereka karena keingkaran mereka;
Kutuk laknat jatuh menimpa mereka sehingga hati mereka keras membatu, kelam pekat tak tertembusi cahaya.
فَقَلِيلاً مَا يُؤْمِنُونَ(88)
maka sedikit sekali mereka yang beriman.(88)

Sungguh suatu kekafiran yang sangat buruk karena mengingkari nabi yang justeru mereka tunggu untuk membantu mereka menghadapi orang-orang kafir. Nabi yang selalu mereka do'akan kehadirannya, Nabi yang telah datang membawa Al-Quran yang membenarkan Al-Kitab yang ada pada mereka:
وَلَمَّا جَاءَهُمْ كِتَابٌ مِنْ عِنْدِ اللهِ مُصَدِّقٌ لِمَا مَعَهُمْ
Dan setelah datang kepada mereka Al Qur'an dari Allah yang membenarkan apa yang ada pada mereka,
وَكَانُوا مِنْ قَبْلُ يَسْتَفْتِحُونَ عَلَى الَّذِينَ كَفَرُوا
padahal sebelumnya mereka biasa memohon (kedatangan Nabi) untuk mendapat kemenangan atas orang-orang kafir,
فَلَمَّا جَاءَهُمْ مَا عَرَفُوا كَفَرُوا بِهِ
maka setelah datang kepada mereka apa yang telah mereka ketahui, mereka lalu ingkar kepadanya.
فَلَعْنَةُ اللهِ  عَلَى الْكَافِرِينَ(89)
Maka la`nat Allah-lah atas orang-orang yang ingkar itu.(89)

Menurut Ibnu Abbas yang diriwayatkan oleh Al-Hakim dan Al-Baihaqqi bahwa; orang Yahudi Khaibar pernah memerangi suku Ghathafan. Setiap kali bertempur, kaum Yahudi menderita kekalahan. Lalu orang Yahudi meminta pertolong-an dengan pengajuan do'a: "Ya Allah! Sesungguh-nya kami bermohon kepadaMu dengan hak Muhammad, nabi yang ummi, yang telah Engkau janjikan kepada kami, akan Engkau utus dia di akhir zaman. Tidakkah Engkau akan menolong kami untuk menaklukkan mereka?!"

Mereka tetap berdo'a dengan do'a ini dalam pertempuran, sehingga mereka dapat mengalah-kan suku Ghathafan. Namun, setelah Rasulullah SAW diutus, mereka mengkafirinya, maka turunlah ayat 89 surat Al-Baqarah di atas.
Dalam versi lain dari Ibnu Abbas, disebutkan bahwa orang Yahudi memohon pertolongan kepada Allah guna mengalahkan suku Aus dan Khazraj dengan menyebut nama Rasulullah SAW sebelum diutus. Tetapi setelah Allah SWT mengutus rasul dari bangsa Arab, maka mereka mengkafirinya dan mengingkari ajaran yang beliau bawa. Bahkan, mengingkari apa yang pernah mereka katakan tentang rasul itu. Lalu Mu'az bin Jabal, Bisyr bin Barra' dan Daud bin Salamah mengatakan kepada mereka; "Wahai orang-orang Yahudi! Takutlah kalian kepada Allah dan masuklah kalian ke dalam Islam, karena kalian telah meminta pertolongan kepada Allah dengan memakai nama Muhammad untuk mengalahkan kami di waktu kami masih musyrik. Kalian memberi kabar kepada kami bahwa Muhammad SAW akan diutus, kalian terangkan sifat-sifat Muhammad dengan sifat yang dimilikinya!" Ungkapan ini ditanggapi oleh Salam bin Masykam salah seorang Bani Nadhir: "Dia tidak memenuhi kriteria yang kami kenal, bahkan bukan yang kami terangkan". Maka turunlah ayat 89 surat Al-Baqarah tadi sebagai jawaban atas prilaku Yahudi.
بِئْسَمَا اشْتَرَوْا بِهِ أَنْفُسَهُمْ أَنْ يَكْفُرُوا بِمَا أَنْزَلَ اللهُ
Alangkah buruknya (perbuatan) mereka yang menjual dirinya sendiri dengan kekafiran kepada apa yang telah diturunkan Allah,
Mereka menjual diri sendiri dengan kekafiran… Kekafiran membawa kutuk laknat dan membenamkan ke dalam neraka. Suatu perniaga-an teramat merugi, dan perbuatan teramat pandir!
Mengapa mereka bertindak dungu?!
بَغْيًا أَنْ يُنَزِّلَ اللهُ مِنْ فَضْلِهِ عَلَى مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ
karena dengki bahwa Allah menurunkan karunia-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya.

Jadi kedengkian telah memakan jantung hati mereka. Mereka dengki kepada Muhammad SAW karena Allah SWT menurunkan karuniaNya kepada beliau, padahal beliau bukan dari bangsa Yahudi.

Seolah-olah penentuan menjadi nabi adalah otoritas bangsa Yahudi! Padahal hanya Allah SWT belaka yang berhak menentukan siapa di antara hambaNya yang akan diangkat menjadi rasul.

Sifat dengki yang menguasai hati Yahudi, lalu menolak seruannya dengan alasan bahwa Muhammad SAW bukan orang Yahudi adalah alasan yang dicari-cari, alasan manusia keras kepala. Karena sudah sekian banyak nabi-nabi diutus kepada mereka dari kalangan mereka sendiri, namun mereka tetap bandel, sebagian mereka dustakan, sebagian lain mereka bunuh!
فَبَاءُوا بِغَضَبٍ عَلَى غَضَبٍ
Karena itu mereka mendapat murka sesudah (mendapat) kemurkaan.
وَلِلْكَافِرِينَ عَذَابٌ مُهِينٌ(90)
Dan untuk orang-orang kafir siksaan yang menghinakan.(90)

Ayat berikut menggambarkan penolakan mereka kepada seruan Islam:
وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ ءَامِنُوا بِمَا أَنْزَلَ اللهُ
Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kepada Al Qur'an yang diturunkan Allah",
قَالُوا نُؤْمِنُ بِمَا أُنْزِلَ عَلَيْنَا
mereka berkata: "Kami hanya beriman kepada apa yang diturunkan kepada kami".

Jawaban Yahudi di sini jelas membuka tabir kesombongan dan keangkuhan, keirian dan kedengkian, seperti iblis menolak perintah Allah untuk bersujud menghormati Adam, dengan alasan bahwa dirinya lebih baik dari Adam.

"Kami hanya beriman kepada apa yang diturunkan kepada kami". Jadi ukuran kebenaran adalah "yang diturunkan kepada kami", karena Yahudi merasa lebih unggul dari bangsa lain, maka segala yang bukan dari Yahudi harus ditolak! Inilah logika Yahudi yang kotor penuh kebusukan.
وَيَكْفُرُونَ بِمَا وَرَاءَهُ
Dan mereka kafir kepada Al Qur'an yang diturunkan sesudahnya,
وَهُوَ الْحَقُّ مُصَدِّقًا لِمَا مَعَهُمْ
sedang Al Qur'an itu adalah (Kitab) yang hak; yang membenarkan apa yang ada pada mereka.

Sekarang datanglah penolakan Allah:
قُلْ فَلِمَ تَقْتُلُونَ أَنْبِيَاءَ اللهِ مِنْ قَبْلُ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ(91)
Katakanlah: "Mengapa kamu dahulu membunuh nabi-nabi Allah jika benar kamu orang-orang yang beriman?"(91)

Seperti itukah sikap mukmin?! Membunuh nabi-nabi karena membawa ajaran yang tidak sesuai dengan hawa nafsumu, wahai orang-orang Yahudi?!

Kemudian mereka diingatkan lagi kepada perbuatan nenek moyang mereka kepada Musa:
وَلَقَدْ جَاءَكُمْ مُوسَى بِالْبَيِّنَاتِ
Sesungguhnya Musa telah datang kepadamu membawa bukti-bukti kebenaran (mu`jizat),
ثُمَّ اتَّخَذْتُمُ الْعِجْلَ مِنْ بَعْدِهِ
kemudian kamu jadikan anak sapi (sebagai sembahan) sesudah (kepergian)nya,
وَأَنْتُمْ ظَالِمُونَ(92)
dan sebenarnya kamu adalah orang-orang yang zalim.(92)

Jadi orang-orang Yahudi ini adalah orang-orang zalim bukan orang-orang beriman!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar