Selasa, 18 Oktober 2011

TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AL-BAQARAH AYAT 63 S/D 66


WATAK BANI ISRAIL
(Lanjutan ayat)


وَإِذْ أَخَذْنَا مِيثَاقَكُمْ وَرَفَعْنَا فَوْقَكُمُ الطُّورَ خُذُوا مَا آَتَيْنَاكُمْ بِقُوَّةٍ وَاذْكُرُوا مَا فِيهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ (63) ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ مِنْ بَعْدِ ذَلِكَ فَلَوْلاَ فَضْلُ اللهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ لَكُنْتُمْ مِنَ الْخَاسِرِينَ (64) وَلَقَدْ عَلِمْتُمُ الَّذِينَ اعْتَدَوْا مِنْكُمْ فِي السَّبْتِ فَقُلْنَا لَهُمْ كُونُوا قِرَدَةً خَاسِئِينَ (65) فَجَعَلْنَاهَا نَكَالاً لِمَا بَيْنَ يَدَيْهَا وَمَا خَلْفَهَا وَمَوْعِظَةً لِلْمُتَّقِينَ (66)

Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari kamu dan Kami angkatkan gunung (Thursina) di atasmu (seraya Kami berfirman): "Peganglah teguh-teguh apa yang Kami berikan kepadamu dan ingatlah selalu apa yang ada di dalamnya, agar kamu bertakwa". (63) Kemudian kamu berpaling setelah (adanya perjanjian) itu, maka kalau tidak ada karunia Allah dan rahmat-Nya atasmu, niscaya kamu tergolong orang-orang yang rugi.(64) Dan sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar di antaramu pada hari Sabtu, lalu Kami berfirman kepada mereka: "Jadilah kamu kera yang hina".(65) Maka Kami jadikan yang demikian itu peringatan bagi orang-orang di masa itu, dan bagi mereka yang datang kemudian, serta menjadi pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa(66)

URAIAN AYAT

Melalui rangkaian ayat ini Allah menerangkan watak Bani Israil yang suka melanggar janji… Jangankan janji kepada sesama manusia, sedangkan janji kepada Allahpun mereka khianati.

Mereka berjanji kepada Allah untuk menjalankan dan memegang teguh ajaran Taurat, dan pada waktu mereka mengikrarkan janji ini Allah SWT mengangkat bukit Thur di atas mereka, tetapi mereka berpaling setelah itu.

Disinggung pula tentang segolongan mereka yang melakukan pelanggaran pada hari Sabtu, sebagai hari yang diharamkan bagi mereka untuk mencari penghidupan, lalu para pelaku pelanggaran ini dilaknat Allah dan dijadikan kera yang hina… Dan mereka dijadikan sebagai peringatan bagi orang yang semasa itu, serta pelajaran bagi orang-orang yang bertaqwa.

وَإِذْ أَخَذْنَا مِيثَاقَكُمْ وَرَفَعْنَا فَوْقَكُمُ الطُّورَ

Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari kamu dan Kami angkatkan gunung (Thursina) di atasmu

Di sini tergambar keseimbangan antara perintah memegang teguh janji dengan mengangkat gunung Thursina di atas kepala mereka.

Mengenai materi perjanjian diterangkan Allah pada beberapa surat Al-Quran dan pada surat Al-Baqarah ini:
خُذُوا مَا آَتَيْنَاكُمْ بِقُوَّةٍ

(seraya Kami berfirman): "Peganglah teguh-teguh apa yang Kami berikan kepadamu

"Khuzu maa aatainaakum bi quwwah" dapat pula diterjemahkan dengan "Terimalah apa yang Kami berikan kepadamu dengan kekuatan", mengisyaratkan bahwa materi perjanjian itu mestilah ditegakkan dengan kekuatan iman dan amal, harta dan jiwa dan seterusnya…

وَاذْكُرُوا مَا فِيهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ (63)

dan ingatlah selalu apa yang ada di dalamnya, agar kamu bertakwa".(63)

Jadi bukan hanya sebatas semangat angin-anginan yang bila perjanjian selesai diikrarkan, maka materi perjanjian tinggal sebatas slogan hampa.

Perjanjian dengan Allah bukanlah perjanjian yang dapat dipermainkan. Janji Allah adalah pedoman hidup yang harus dipegang teguh dan dibawa mati. Pedoman yang akan mengantarkan kita meraih kebahagiaan dunia dan akhirat, ketenangan dan kedamaian abadi.

Tetapi Bani Israil berkhianat:
ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ مِنْ بَعْدِ ذَلِكَ

Kemudian kamu berpaling setelah (adanya perjanjian) itu,

Dan Allah SWT masih membukakan rahmat-Nya kepada mereka:

فَلَوْلاَ فَضْلُ اللهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ

maka kalau tidak ada karunia Allah dan rahmat-Nya atasmu,

لَكُنْتُمْ مِنَ الْخَاسِرِينَ (64)

niscaya kamu tergolong orang-orang yang rugi.

Pembicaraan beralih kepada pelaku penggaran di hari Sabtu dan akibat dari perbuatan mereka:

وَلَقَدْ عَلِمْتُمُ الَّذِينَ اعْتَدَوْا مِنْكُمْ فِي السَّبْتِ
Dan sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar di antaramu pada hari Sabtu,

Hari Sabtu adalah hari khusus beribadah bagi Bani Israil… penentuan hari ini adalah bermula dari permintaan mereka sendiri kepada Allah agar menjadikan hari Sabtu sebagai hari yang mereka muliakan, hari yang mereka tidak boleh bekerja mencari penghidupan. Lalu Allah menguji mereka dengan ikan-ikan yang banyak kelihatan dan mudah ditangkap pada hari Sabtu itu, sedangkan pada hari lain tidak demikian… rupanya mereka tidak tahan dengan ujian ini dan terjadilah pelanggaran. Kisah pelanggaran selengkapnya dijelaskan pada surat Al-A'raf ayat 162.

فَقُلْنَا لَهُمْ كُونُوا قِرَدَةً خَاسِئِينَ (65)

lalu Kami berfirman kepada mereka: "Jadilah kamu kera yang hina".(65)

Sebagian ahli tafsir berpendapat bahwa ini adalah suatu analogi yang berarti; hati mereka menyerupai hati kera, karena sama-sama tidak menerima nasehat dan peringatan. Pendapat jumhur mufassir ialah mereka betul-betul berubah menjadi kera, hanya tidak berketurunan, tidak makan dan minum dan hidup tidak lebih dari tiga hari.

فَجَعَلْنَاهَا نَكَالاً لِمَا بَيْنَ يَدَيْهَا

Maka Kami jadikan yang demikian itu peringatan bagi orang-orang di masa itu,

وَمَا خَلْفَهَا وَمَوْعِظَةً لِلْمُتَّقِينَ (66)

dan bagi mereka yang datang kemudian, serta menjadi pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa

Dengan penjelasan Al-Quran yang gamblang, maka Rasulullah SAW bersama kaum muslimin diperkenalkan kepada watak Yahudi, bahwa; Yahudi Medinah bukanlah tipe Yahudi yang berbeda watak dengan Yahudi lain. Rasulullah SAW dan kaum muslimin juga telah merasakan pengkhianatan janji yang dilakukan mereka, namun Yahudi ini tetap merasa sebagai orang-orang pilihan Tuhan, paling bersih dan paling pantas memegang pimpinan, bahkan; hanya mereka yang berhak masuk surga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar