Rabu, 26 Oktober 2011

TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AL-BAQARAH AYAT 67 S/D 74


WATAK BANI ISRAIL
(Lanjutan ayat)

  
Topik pembicaraan beralih kepada masalah lain yaitu tentang kebandelan yang mereka perlihatkan sewaktu menerima suatu tugas. Peristiwa yang diungkap adalah berhubungan dengan perintah menyembelih sapi betina, dan dari kata "Al-Baqarah (sapi betina)" ini pula diambil nama surat kedua Al-Quran ini:
  
وَإِذْ قَالَ مُوسَى لِقَوْمِهِ إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تَذْبَحُوا بَقَرَةً قَالُوا أَتَتَّخِذُنَا هُزُوًا قَالَ أَعُوذُ بِاللهِ أَنْ أَكُونَ مِنَ الْجَاهِلِينَ (67) قَالُوا ادْعُ لَنَا رَبَّكَ يُبَيِّنْ لَنَا مَا هِيَ قَالَ إِنَّهُ يَقُولُ إِنَّهَا بَقَرَةٌ لاَ فَارِضٌ وَلاَ بِكْرٌ عَوَانٌ بَيْنَ ذَلِكَ فَافْعَلُوا مَا تُؤْمَرُونَ (68) قَالُوا ادْعُ لَنَا رَبَّكَ يُبَيِّنْ لَنَا مَا لَوْنُهَا قَالَ إِنَّهُ يَقُولُ إِنَّهَا بَقَرَةٌ صَفْرَاءُ فَاقِعٌ لَوْنُهَا تَسُرُّ النَّاظِرِينَ (69) قَالُوا ادْعُ لَنَا رَبَّكَ يُبَيِّنْ لَنَا مَا هِيَ إِنَّ الْبَقَرَ تَشَابَهَ عَلَيْنَا وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ لَمُهْتَدُونَ (70) قَالَ إِنَّهُ يَقُولُ إِنَّهَا بَقَرَةٌ لَا ذَلُولٌ تُثِيرُ الْأَرْضَ وَلاَ تَسْقِي الْحَرْثَ مُسَلَّمَةٌ لاَ شِيَةَ فِيهَا قَالُوا الآَنَ جِئْتَ بِالْحَقِّ فَذَبَحُوهَا وَمَا كَادُوا يَفْعَلُونَ (71) وَإِذْ قَتَلْتُمْ نَفْسًا فَادَّارَأْتُمْ فِيهَا وَاللهُ مُخْرِجٌ مَا كُنْتُمْ تَكْتُمُونَ (72) فَقُلْنَا اضْرِبُوهُ بِبَعْضِهَا كَذَلِكَ يُحْيِي اللهُ الْمَوْتَى وَيُرِيكُمْ آَيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ (73) ثُمَّ قَسَتْ قُلُوبُكُمْ مِنْ بَعْدِ ذَلِكَ فَهِيَ كَالْحِجَارَةِ أَوْ أَشَدُّ قَسْوَةً وَإِنَّ مِنَ الْحِجَارَةِ لَمَا يَتَفَجَّرُ مِنْهُ الأَنْهَارُ وَإِنَّ مِنْهَا لَمَا يَشَّقَّقُ فَيَخْرُجُ مِنْهُ الْمَاءُ وَإِنَّ مِنْهَا لَمَا يَهْبِطُ مِنْ خَشْيَةِ اللهِ وَمَا اللهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ (74)

Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyembelih seekor sapi betina". Mereka berkata: "Apakah kamu hendak menjadikan kami buah ejekan?" Musa menjawab: "Aku berlindung kepada Allah agar tidak menjadi salah seorang dari orang-orang yang jahil".(67) Mereka menjawab: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami, agar Dia menerangkan kepada kami, sapi betina apakah itu." Musa menjawab: "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang tidak tua dan tidak muda; pertengahan antara itu; maka kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu".(68) Mereka berkata: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menerangkan kepada kami apa warnanya". Musa menjawab: "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang kuning, yang kuning tua warnanya, lagi menyenangkan orang-orang yang memandangnya."(69) Mereka berkata: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menerangkan kepada kami bagaimana hakikat sapi betina itu, karena sesungguhnya sapi itu (masih) samar bagi kami dan sesungguhnya kami insya Allah akan mendapat petunjuk (untuk memperoleh sapi itu)."(70) Musa berkata: "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang belum pernah dipakai untuk membajak tanah dan tidak pula untuk mengairi tanaman, tidak bercacat, tidak ada belangnya." Mereka berkata: "Sekarang barulah kamu menerangkan hakikat sapi betina yang sebenarnya". Kemudian mereka menyembelihnya dan hampir saja mereka tidak melaksanakan perintah itu.(71) Dan (ingatlah), ketika kamu membunuh seorang manusia lalu kamu saling tuduh menuduh tentang itu. Dan Allah hendak menyingkapkan apa yang selama ini kamu sembunyikan.(72) Lalu Kami berfirman: "Pukullah mayat itu dengan sebahagian anggota sapi betina itu!" Demikianlah Allah menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati, dan memperlihatkan padamu tanda-tanda kekuasaan-Nya agar kamu mengerti(73) Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal di antara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai daripadanya dan di antaranya sungguh ada yang terbelah lalu keluarlah mata air daripadanya dan di antaranya sungguh ada yang meluncur jatuh, karena takut kepada Allah. Dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan.(74)

 URAIAN AYAT

Dalam kisah pendek ini terlihat jelas watak Bani Israil yang bandel, terputusnya hati antara mereka dengan sumbernya yang bening dan bersih, yaitu sumber keimanan kepada yang ghaib, keimanan kepada Allah, serta kesediaan membenarkan dan menerima apa yang dibawa rasul…

وَإِذْ قَالَ مُوسَى لِقَوْمِهِ إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تَذْبَحُوا بَقَرَةً

Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyembelih seekor sapi betina".

Dalam ungkapan yang disampaikan Musa a.s. ini sudah cukup bagi mereka untuk melaksanakan perintah, mengingat Musa adalah pemimpin mereka yang tiada menyampaikan sesuatu berdasarkan pemikirannya semata, tetapi berdasarkan firman Allah SWT kepadanya.

Tetapi apa tanggapan mereka?
قَالُوا أَتَتَّخِذُنَا هُزُوًا
Mereka berkata: "Apakah kamu hendak menjadikan kami buah ejekan?"

Alangkah bebalnya hati yang menanggapi seruan rasul dengan remeh dan kurang ajar…

قَالَ أَعُوذُ بِاللهِ أَنْ أَكُونَ مِنَ الْجَاهِلِينَ (67)
Musa menjawab: "Aku berlindung kepada Allah agar tidak menjadi salah seorang dari orang-orang yang jahil".(67)

Musa menerangkan bahwa apa yang mereka duga hanya pantas dilakukan oleh orang yang jahil, yang jauh dari hakikat iman dan akhlakul kariimah.

Jika mereka segera melaksanakan perintah Allah SWT dan rasulNya itu, tentulah mereka akan melaksanakannya dengan mudah, tetapi keimanan mereka yang dangkal dan budi pekerti mereka yang bebal mendorong mereka melontar-kan pertanyaan konyol:
قَالُوا ادْعُ لَنَا رَبَّكَ يُبَيِّنْ لَنَا مَا هِيَ
Mereka menjawab: "Mohonkanlah kepada Tuhan-mu untuk kami, agar Dia menerangkan kepada kami, sapi betina apakah itu."

Pertanyaan ini membuka tabir jatidiri mereka yang meragukan kerasulan Musa… Keraguan itu sendiri adalah suatu penyakit yang sangat berbahaya dalam kehidupan manusia. Seperti diterangkan Al-Quran pada permulaan surat ini bahwa, hati yang berpenyakit (ragu-ragu beriman) akan ditambah Allah penyakitnya. Itulah penyakit dalam penyakit dan yang pantas bagi pengidapnya adalah azab yang besar.

Dari ungkapan yang dilontarkan Bani Israil di atas, seolah-olah Tuhan Musa adalah berbeda dengan Tuhan mereka. Seakan-akan persoalan ini hanya menyangkut persoalan Musa dengan Rabb-nya, bukan permasalahan mereka.

Dengan sabar Musa menjelaskan:

قَالَ إِنَّهُ يَقُولُ إِنَّهَا بَقَرَةٌ لاَ فَارِضٌ وَلاَ بِكْرٌ عَوَانٌ بَيْنَ ذَلِكَ
Musa menjawab: "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang tidak tua dan tidak muda; pertengahan antara itu;

Musa kembali memberi nasehat:
فَافْعَلُوا مَا تُؤْمَرُونَ (68)
maka kerjakanlah apa yang diperintahkan kepada-mu". (68)

Jawaban yang sebenarnya sudah lebih dari cukup, dan mudah dilaksanakan; ambillah sapi betina yang setengah umur, lalu sembelih! Tetapi dasar Yahudi…

قَالُوا ادْعُ لَنَا رَبَّكَ يُبَيِّنْ لَنَا مَا لَوْنُهَا
Mereka berkata: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menerangkan kepada kami apa warnanya".

Mereka tetap mengatakan "Tuhanmu", seolah-olah Tuhan Musa bukan Tuhan mereka. Kemudian dengan sengaja menjerat diri mereka dengan kesulitan, lalu:

قَالَ إِنَّهُ يَقُولُ إِنَّهَا بَقَرَةٌ صَفْرَاءُ فَاقِعٌ لَوْنُهَا
Musa menjawab: "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang kuning, yang kuning tua warnanya,

تَسُرُّ النَّاظِرِينَ (69)
lagi menyenangkan orang-orang yang memandangnya."(69)

Jawaban yang sangat jelas dan menambah kesulitan karena ulah mereka sendiri.

Apakah mereka segera menjalankan perintah? Dan sudah selesaikah pertanyaan mereka?!

Ternyata belum!
قَالُوا ادْعُ لَنَا رَبَّكَ يُبَيِّنْ لَنَا مَا هِيَ

Mereka berkata: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menerangkan kepada kami bagaimana hakikat sapi betina itu,
إِنَّ الْبَقَرَ تَشَابَهَ عَلَيْنَا
karena sesungguhnya sapi itu (masih) samar bagi kami

Jadi alasan mereka, karena samar!
وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللهُ لَمُهْتَدُونَ (70)
dan sesungguhnya kami insya Allah akan mendapat petunjuk (untuk memperoleh sapi itu)."(70)

Sampai di sini mereka mulai menyadari kebandelannya.

قَالَ إِنَّهُ يَقُولُ إِنَّهَا بَقَرَةٌ لاَ ذَلُولٌ تُثِيرُ الأَرْضَ
Musa berkata: "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang belum pernah dipakai untuk membajak tanah
وَلاَ تَسْقِي الْحَرْثَ مُسَلَّمَةٌ لاَ شِيَةَ فِيهَا
dan tidak pula untuk mengairi tanaman, tidak bercacat, tidak ada belangnya."

Setelah situasi bertambah rumit dan ruang gerak mereka semakin sempit, maka:

قَالُوا الآَنَ جِئْتَ بِالْحَقِّ
Mereka berkata: "Sekarang barulah kamu menerangkan hakikat sapi betina yang sebenarnya".

Sekarang?!

Jadi sebelumnya Musa tidak berkata benar?!

Sungguh pandangan yang sangat naif!
فَذَبَحُوهَا وَمَا كَادُوا يَفْعَلُونَ (71)
Kemudian mereka menyembelihnya dan hampir saja mereka tidak melaksanakan perintah itu.(71)

Setelah perintah tadi mereka laksanakan, maka Allah SWT menerangkan rahasia di balik itu. Allah hendak memperlihatkan kepada mereka kekuasaanNya, serta hakikat hidup dan mati. Allah membukakan kepada mereka hikmah penyembelihan sapi betina dimana sebelumnya terjadi kasus pembunuhan atas salah seorang mereka, lalu saling menuduh satu sama lain. Masing-masing suku membersihkan diri dari suku lain, karena memang tidak ada saksi. Untuk itu Allah SWT memperlihatkan kekuasanNya dengan menunjukkan si pembunuh melalui lidah si terbunuh sendiri.
وَإِذْ قَتَلْتُمْ نَفْسًا فَادَّارَأْتُمْ فِيهَا
Dan (ingatlah), ketika kamu membunuh seorang manusia lalu kamu saling tuduh menuduh tentang itu.
وَاللهُ مُخْرِجٌ مَا كُنْتُمْ تَكْتُمُونَ (72)
Dan Allah hendak menyingkapkan apa yang selama ini kamu sembunyikan.(72)

Allah SWT menjadikan bagian anggota sapi betina yang disembelih sebagai media memperlihatkan iradahNya.
فَقُلْنَا اضْرِبُوهُ بِبَعْضِهَا
Lalu Kami berfirman: "Pukullah mayat itu dengan sebahagian anggota sapi betina itu!"

كَذَلِكَ يُحْيِي اللهُ الْمَوْتَى وَيُرِيكُمْ آَيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ (73)
Demikianlah Allah menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati, dan memperlihatkan padamu tanda-tanda kekuasaan-Nya agar kamu mengerti(73)

Peristiwa ini seharusnya menyadarkan Bani Israil, tetapi lain yang terjadi:

ثُمَّ قَسَتْ قُلُوبُكُمْ مِنْ بَعْدِ ذَلِكَ فَهِيَ كَالْحِجَارَةِ أَوْ أَشَدُّ قَسْوَةً

Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi.

Batu dijadikan sebagai pembanding hati, ternyata hati mereka lebih keras dan gersang dari batu!

وَإِنَّ مِنَ الْحِجَارَةِ لَمَا يَتَفَجَّرُ مِنْهُ الأَنْهَارُ

Padahal di antara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai daripadanya

وَإِنَّ مِنْهَا لَمَا يَشَّقَّقُ فَيَخْرُجُ مِنْهُ الْمَاءُ

dan di antaranya sungguh ada yang terbelah lalu keluarlah mata air daripadanya

وَإِنَّ مِنْهَا لَمَا يَهْبِطُ مِنْ خَشْيَةِ اللهِ
 dan di antaranya sungguh ada yang meluncur jatuh, karena takut kepada Allah. 

Ayat ditutup dengan penegasan:

وَمَا اللهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ (74)

 Dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan.(74)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar